Setiap perusahaan pastinya memiliki jurnal keuangan yang berfungsi sebagai pemberi informasi tentang transaksi perusahaan sekaligus kondisi keuangan suatu perusahaan. Setidaknya, ada dua jenis jurnal yang sering dipakai dalam perusahaan yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Meski keduanya memiliki beberapa perbedaan, tetapi langkah langkah dalam pencatatan jurnal umum dan khusus memiliki kesamaan. Inilah beberapa langkah yang bisa diterapkan pada saat mencatat jurnal keuangan perusahaan.
Mengidentifikasi Transaksi
Masalah
keuangan apalagi keuangan perusahaan sangatlah sensitif. Ketika ada kesalahan
sedikit saja, keuangan perusahaan bisa menjadi berantakan. Itulah mengapa
dibutuhkan akuntan handal yang bertugas mencatat jurnal keuangan baik jurnal
umum maupun khusus. Langkah pertama yang mesti diperhatikan pada sat pencatatan
jurnal adalah mengidentifikasi transaksi. Seorang akuntan haruslah jeli dimana
kira kira transaksi akan dicatat, pada bagian debet atau kredit. Kesalahan
sedikit saja bisa menyebabkan fatal di akhir perhitungan.
Mengidentifikasi Saldo Transaksi
Setelah
mampu mengidentifikasi jenis transaksi dan memasukkannya ke dalam jurnal,
seorang akuntan juga harus mampu mengidentifikasi saldo dari transaksi
tersebut. Biasanya, pada transaksi akan tertera saldo awal transaksi. Nantinya
akuntan haruslah tahu bahwa saldo transaksi tersebut kira kira akan menambah
saldo transaksi selanjutnya atau malah mengurangi saldo yang sudah ada. Dengan
demikian, akuntan tak boleh salah dalam memahami saldo transaksi.
Memperhatikan Jumlah Nominal
Ketika
akuntan ditugaskan untuk membuat jurnal keuangan perusahaan baik itu jurnal
umum atau khusus, akuntan pastinya akan bertemu dengan nominal nominal yang
jumlahnya fantastis, tak hanya seratus ribu atau satu juta saja, melainkan bisa
ratusan juta sampai milyaran. Pastikan ketika akuntan menuliskan nominal uang,
akuntan menuliskannya dengan benar. Jangan sampai kurang menulis 0 atau malah
menambahkannya. Tentu saja penambahan atau pengurangan nominal akan berdampak
pada total transaksi di akhir. Jadi, menjadi akuntan harus benar benar teliti
dan tak boleh lengah.
Menganalisis Debit dan Kredit
Tugas
akuntan dalam membuat jurnal keuangan perusahaan cukup panjang ternyata.
Setelah jantung berpacu ketika menuliskan nominal transaksi, kini akuntan harus
mampu menganalisa transaksi transaksi yang telah dimasukkannya pada debet dan
kredit jurnal keuangan. Akuntan harus mampu memastikan bahwa jumlah transaksi
antara debet dan kredit haruslah sama. Jika nanti, pada saat menganalisis,
akuntan menemukan perbedaan, maka akuntan harus rela meneliti kembali jurnal
keuangan yang sudah dibuat dari awal. Bahkan, jika ada salah, akuntan harus mau
membetulkannya supaya transaksi keuangan perusahaan sesuai dan benar benar bisa
dipertanggungjawabkan.
Penjelasan
tentang langkah langkah pencatatan jurnal keuangan perusahaan di atas membuka
mata Anda yang selama ini mungkin bertanya mengapa perusahaan hanya butuh
akuntan yang handal untuk mengurusi jurnal keuangan. Mencatat keuangan
perusahaan ke dalam jurnal bukan perkara yang mudah. Apabila terjadi kesalahan
walau hanya sedikit, keuangan perusahaan bisa menjadi bermasalah. Maka dari itu
dibutuhkan seorang akuntan yang jeli dan juga teliti. Tetapi, jika perusahaan
Anda belum mampu membayar akuntan handal, Anda bisa menggunakan aplikasi buku warung
untuk menyelesaikan pencatatan jurnal umum ataupun khusus. Aplikasi buku warung
akan menjadi solusi untuk Anda dalam menghitung keuangan perusahaan yang
jumlahnya tidak sedikit. Dijamin akurat jika data yang diberikan juga benar
benar sesuai dengan realita. Semoga bermanfaat!
Deskripsi:
jurnal keuangan baik umum maupun khusus memiliki langkah langkah pencatatan
yang sama yang mana pencatatan tersebut butuh kejelian dan ketelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar